Hukum Membangun Makam

Hukum Membangun Makam

Kitab Fathul Mu'in :

وكره بناء له أي للقبر أو عليه لصحة النهي عنه بلا حاجة كخوف نبش أو حفر سبع أو هدم سيل.

ومحل كراهة البناء إذا كان بملكه فإن كان بناء نفس القبر بغير حاجة مما مر أو نحو قبة عليه بمسبلة وهي ما اعتاد أهل البلد الدفن فيها عرف أصلها ومسبلها أم لا أو موقوفة حرم وهدم وجوبا لأنه يتأبد بعد انمحاق الميت ففيه تضييق على المسلمين بما لا غرض فيه.

 

Dan makruh membangun kuburan tanpa ada hajat misalnya takut dibongkar, atau takut dibongkar hewan buas atau takur rusak oleh banijir karena telah shahih larangan itu. Makruhnya membangun ini jika ditanah milik sendiri, adapun jika membangun kubur ini tanpa ada hajat sebagai mana yang disebutkan , atau membangun kubah di kuburan yang disediakan umum yaitu yang biasanya penduduk kampung menguburkan disitu baik diketahui orang yang menyediakan makam tersebut ataupun tidak, atau membangun kuburan di pemakaman yang diwaqofkan maka haram hukumnya membangun kubur tersebut dan wajib di bongkar karena bangunan sifatnya langgeng setelah hancurnya mayat dan ini bisa menjadikan sempit bagi muslimin lainnya tanpa ada tujuan sama sekali.

 

Penjelasan dari kitab i'anah syarah fathul mu'in :

 

وقال البجيرمي: واستثنى بعضهم قبور الأنبياء والشهداء والصالحين ونحوهم. برماوي. وعبارة الرحماني. نعم، قبور الصالحين يجوز بناؤها ولو بقية لإحياء الزيارة والتبرك. قال الحلبي: ولو في مسبلة، وأفتى به، وقد أمر به الشيخ الزيادي مع ولايته، وكل ذلك لم يرتضه شيخنا الشوبري، وقال: الحق خلافه. وقد أفتى العز بن عبد السلام بهدم ما في القرافة. اه.

 

Al bujairomi berkata : " sebagian ulama' mengecualikan quburan para nabi, para wali, orang yang mati syahid, orang-orang sholih dan semisal mereka. (maksudnya kalo kuburan mereka maka tidak makruh dibangun ). Ibarot dari ar rohmani adalah : " memang benar kuburan makruh dibangun, tapi kuburan orang-orang sholih boleh dibangun walaupun kubbah tujuannya untuk menghidupkan ziarah dan tabarruk.". Al halbi berkata : " walaupun membangun kuburan sholihin tersebut di tanah pemakaman umum/ tanah yang disediakan untuk kuburan umum ". (maksudnya walaupun kuburan sholihin di pemakaman umumpun tidak haram dibangun) Dan alhalbi pun berfatwa dengannya, dan syeh az ziyadi juga memerintahkan hal tersebut beserta kekuasaannya, tetapi semua itu guruku as syubari tidak meridhoinya, beliau berkata : " yang benar tidaklah spt itu (membangun kuburan sholihih yang di pemakaman umum). Syekh ibnu abdis salam telah berfatwa untuk menghancurkan apa yang ada di qurofah. Wallohu a'lam



  • Komentar (0)
Maaf Tidak Ada...

Beri Komentar

Silahkan Login Terlebih dahulu. Masuk